-->

Trafik Dalam Jaringan Komputer

- Januari 08, 2018
advertise here
advertise here

Bagaimanakah Trafik Jaringan Itu Terjadi ?

Trafik jaringan komputer terjadi saat ada sebuah host mengirimkan suatu data kepada host lainnya, baik dengan mengirimkan data ke satu tjuan ataupun mengirimkan ke banyak tujuan (grub).

Trafik jaringan komputer di sini lebih mengacu pada jenis-jenis alamat IP (Internet Protokol). Yang terbagi menjadi beberapa macam antara lain :
  1. Loopback
  2. Unicast
  3. Broadcast
  4. Multicast
  5. Anycast

Baiklah, ayo kita mulai bahas satu persatu dari ke-5 trafik data diatas :
  1. Loopback
Sesuai dengan namanya yaitu Loop = putaran, back = kembali. Yang berarti bahwa loopback adalah suatu aliran data yang hanya akan berputas-putar atau kembali lagi di suatu tempat.

Gambar 2.9

Dari ilustrasi di atas terlihat bahwa saat PC mengirimkan suatu packet data ke interface yang bernama loopback maka paket tersebut hanya akan berputar-putar di dalam PC tersebut. Hal ini terjadi karena dalam setiap perangkat jaringan memiliki sebuah interface logikal yang umumnya digunakan untuk pengetesan jaringan apakah IP Stack berjalan atau tidak. Interface logikal tersebut dikenal dengan interface loopback. Interface loopback terkadang juga disebut interface virtual.

Interface loopback memiliki range IP dari 127.0.0.0 – 127.255.255.255. Namun kita lebih mengenalnya dengan IP 127.0.0.1.

Ada beberapa fungsi lainnya dari interface loopback ini, antara lain :
  1. Remote akses
Pada interface looback diberikan alamat logikal yang memiliki prefix /32 sebagai jalan untuk melakukan remote akses, hal ini sangat disarankan karena interface ini merupakan interface logikal dan akan selalu aktif meskipun interface fisiknya down (mati).
  1. ID perangkat
Interface loopback juga dapat menjadi ID dari sebuah perangkat. Hal ini terjadi karena ia merupakan interface logikal yang akan selalu aktif dan juga memiliki IP dengan prefix terkecil yakni /32. Alasan itulah kenapa ia dapat menjadi ID dari sebuah perangkat seperti router. Karena ia akan selalu menjadi prioritas utama saat terjadi sebuah proses pemilihan jalur (routing).
  1. Unicast
Gambar 3.0

Pada trafik yang telah digambarkan oleh ilustrasi di atas, Host A hanya akan mengirimkan paket data kepada Host B. Hal ini terjadi karena Host A hanya memiliki dst.address IP milik Host B. Komunikasi ini bisa disebut secara one-to-one atau yang dikenal dengan Unicast.

Alamat logikal yang dipakai oleh sistem trafik unicast adalah alamat Ipv4 Kelas A, B, dan C. Untuk Ipv6 yang dipakai adalah alamat jaringan 2000::/3 dan FC00::/7. Untuk kelas D digunakan oleh trafik multicast. Nanti akan kita bahas juga.
  1. Broadcast
Gambar 3.1

Sesuai dengan ilustrasi di atas, berbeda dengan sebelumnya yakni trafik unicast yang digambarkan bahwa Host A hanya memiliki informasi tujuan Host B saja dengan begitu, paket hanya akan diterima oleh Host B saja.

Namun, ilustrasi diatas menjelaskan bahwa dst.address dari Host A adalah 10.10.10.255 yang artinya untuk keseluruhan perangkat yang memiliki IP broadcast 10.10.10.255 . Dengan begitu seluruh perangkat yang ada di jaringan itu dan yang memiliki broadcast MAC Address tersebut akan menerima paket yang dikirimkan oleh Host A meski ia sebenarnya tidak diwajibkan menerima, namun ia dipaksa untuk menerimanya.

Ada juga destination yang memakai broadcast alamat dari MAC Address :

Gambar 3.2

Destination dari host A adalah broadcast MAC FF:FF:FF:FF:FF, yang artinya setiap perangkat akan menerima paket dari host A.
  1. Multicast
Gambar 3.3

Trafik jaringan ini dikenal juga dengan one-to-many. Kita simulasikan saja seperti ini, anggap Host A dan Host B adalah perwakilan dari sekian banyak client di internet. Dan server adalah penyedia layanan file sharing.

Konsepnya server akan mengirimkan sebuah packet data (file sharing) ke segment jaringan seperti pada ilurtrasi diatas, namun dalam satu segment tersebut hanya ada beberapa client yang menggunakan layanan multicast ini. Maka data hanya akan diterima oleh client yang memakai multicast. Dan untuk client yang tidak menggunakan multicast tidak akan menerima packet data tersebut.

Dengan adanya multicast, maka pelayanan server akan lebih maksimal dan juga lebih efektif, karena server akan memfokuskan pelayanannya kepada client yang berlangganan kepadanya.
Seperti yang sudah saya katakan sebelumnya, bahwa alamat kelas D di pakai oleh trafik jaringan multicast. Range IP yang telah ditentukan untuk trafik multicast dimulai dari 224.0.0.0 sampai 239.255.255.255 kelas D.

Konsepnya seperti ini apabila server (pengirim) ingin melakukan transfer data dengan metode multicast, maka data tersebut haruslah melewati alamat multicast kelas D ini. Sedangkan yang menerima paket data tersebut, tergantung siapa saja yang berlangganan multicast.

Ada beberapa hal yang mungkin saja menyebabkan multicast bisa sama buruknya dengan broadcast meskipun bisa dikatakan multicast itu lebih keren dibanding trafik lainnya. Jika saat kita mengimplementasikan jaringan ini secara tidak tepat.

  • Ethernet semua host di sebuah LAN termasuk ke dalam teknologi jaringan broadcast multiaccess. Misalnya ada sebuah pesan multicast, frame paket data yang dikirimkan akan tetap dibaca namun mereka akan secepatnya mendisscard paket tersebut.
  • Tidak menghemat bandwith di jaringan LAN.
  • Salah satu port di konfigurasi passive update table routing, mungkin bisa saja menghemat bandwith namun akan membuat celah di sistem keamanannya.

Maka dari itu untuk membangun sebuah jaringan dengan arsitektur baik multicast maupun broadcast haruslah memahami masing-masing arsitektur tersebut. Karena kedua trafik ini nantinya akan sering kita implementasikan pada saat melakukan routing maupun switching.

  1. Anycast
Sekarang kita masuk ke pembahasan trafik anycast. Berarti bahwa pembahasan trafik yang berjalan di Ipv4 sudah selesai. Karena anycast hanya ada dan hanya satu-satunya di Ipv6.

Konsep dasar anycast hampir sama dengan multicats.

Gambar 3.4

Jika dilihat dari ilustrasi trafik di atas, terlihat bahwa Server A akan mengirimkan sebuah packet kepada Server yang memiliki alamat 3200::6. Ilustrasi tersebut mengambarkan bahwa ada 2 buah server yang memiliki alamat IP 3200::10. Yaitu server A dan server B.

Packet tersebut akan tetap terkirim kepada satu host saja. Entah itu server B maupun server C. Namun router akan menentukan jalur pengirimannya dengan aturan routing di seluruh router di internet dan akhirnya ia menentukan akan mengirimkan packet data ke server B dengan melewati R2.

Kita akan lebih mudah memahami konsep ini apabila kita juga sudah paham betul tentang subnetting, namun di sini saya tidak akan membahas subnetting meskipun itu termasuk materi CCNAv3 karena saya yakin bahwa kalian juga sudah memahami subnetting tersebut. Oke kita lanjutkan ke pemahaman Arsitektur Jaringan Komputer yang akan kita bahas di postingan berikutnya... See You.. !!
Advertisement advertise here


EmoticonEmoticon

 

Start typing and press Enter to search