Bagaimanakah
Trafik Jaringan Itu Terjadi ?
Trafik
jaringan komputer terjadi saat ada sebuah host mengirimkan suatu data
kepada host lainnya, baik dengan mengirimkan data ke satu tjuan
ataupun mengirimkan ke banyak tujuan (grub).
Trafik
jaringan komputer di sini lebih mengacu pada jenis-jenis alamat IP
(Internet Protokol). Yang terbagi menjadi beberapa macam antara lain
:
- Loopback
- Unicast
- Broadcast
- Multicast
- Anycast
Baiklah,
ayo kita mulai bahas satu persatu dari ke-5 trafik data diatas :
- Loopback
Sesuai
dengan namanya yaitu Loop = putaran, back = kembali. Yang berarti
bahwa loopback adalah suatu aliran data yang hanya akan
berputas-putar atau kembali lagi di suatu tempat.
Gambar
2.9
Dari
ilustrasi di atas terlihat bahwa saat PC mengirimkan suatu packet
data ke interface yang bernama loopback maka paket tersebut hanya
akan berputar-putar di dalam PC tersebut. Hal ini terjadi karena
dalam setiap perangkat jaringan memiliki sebuah interface logikal
yang umumnya digunakan untuk pengetesan jaringan apakah IP Stack
berjalan atau tidak. Interface logikal tersebut dikenal dengan
interface loopback. Interface loopback terkadang juga disebut
interface virtual.
Interface
loopback memiliki range IP dari 127.0.0.0 – 127.255.255.255. Namun
kita lebih mengenalnya dengan IP 127.0.0.1.
Ada
beberapa fungsi lainnya dari interface loopback ini, antara lain :
- Remote akses
Pada
interface looback diberikan alamat logikal yang memiliki prefix /32
sebagai jalan untuk melakukan remote akses, hal ini sangat disarankan
karena interface ini merupakan interface logikal dan akan selalu
aktif meskipun interface fisiknya down (mati).
- ID perangkat
Interface
loopback juga dapat menjadi ID dari sebuah perangkat. Hal ini terjadi
karena ia merupakan interface logikal yang akan selalu aktif dan juga
memiliki IP dengan prefix terkecil yakni /32. Alasan itulah kenapa ia
dapat menjadi ID dari sebuah perangkat seperti router. Karena ia akan
selalu menjadi prioritas utama saat terjadi sebuah proses pemilihan
jalur (routing).
- Unicast
Gambar
3.0
Pada
trafik yang telah digambarkan oleh ilustrasi di atas, Host A hanya
akan mengirimkan paket data kepada Host B. Hal ini terjadi karena
Host A hanya memiliki dst.address IP milik Host B. Komunikasi ini
bisa disebut secara one-to-one atau yang dikenal dengan Unicast.
Alamat
logikal yang dipakai oleh sistem trafik unicast adalah alamat Ipv4
Kelas A, B, dan C. Untuk Ipv6 yang dipakai adalah alamat jaringan
2000::/3 dan FC00::/7. Untuk kelas D digunakan oleh trafik multicast.
Nanti akan kita bahas juga.
- Broadcast
Gambar
3.1
Sesuai
dengan ilustrasi di atas, berbeda dengan sebelumnya yakni trafik
unicast yang digambarkan bahwa Host A hanya memiliki informasi tujuan
Host B saja dengan begitu, paket hanya akan diterima oleh Host B
saja.
Namun,
ilustrasi diatas menjelaskan bahwa dst.address dari Host A adalah
10.10.10.255 yang artinya untuk keseluruhan perangkat yang memiliki
IP broadcast 10.10.10.255 . Dengan begitu seluruh perangkat yang ada
di jaringan itu dan yang memiliki broadcast MAC Address tersebut akan
menerima paket yang dikirimkan oleh Host A meski ia sebenarnya tidak
diwajibkan menerima, namun ia dipaksa untuk menerimanya.
Ada
juga destination yang memakai broadcast alamat dari MAC Address :
Gambar
3.2
Destination
dari host A adalah broadcast MAC FF:FF:FF:FF:FF, yang artinya setiap
perangkat akan menerima paket dari host A.
- Multicast
Gambar
3.3
Trafik
jaringan ini dikenal juga dengan one-to-many. Kita simulasikan saja
seperti ini, anggap Host A dan Host B adalah perwakilan dari sekian
banyak client di internet. Dan server adalah penyedia layanan file
sharing.
Konsepnya
server akan mengirimkan sebuah packet data (file sharing) ke segment
jaringan seperti pada ilurtrasi diatas, namun dalam satu segment
tersebut hanya ada beberapa client yang menggunakan layanan multicast
ini. Maka data hanya akan diterima oleh client yang memakai
multicast. Dan untuk client yang tidak menggunakan multicast tidak
akan menerima packet data tersebut.
Dengan
adanya multicast, maka pelayanan server akan lebih maksimal dan juga
lebih efektif, karena server akan memfokuskan pelayanannya kepada
client yang berlangganan kepadanya.
Seperti
yang sudah saya katakan sebelumnya, bahwa alamat kelas D di pakai
oleh trafik jaringan multicast. Range IP yang telah ditentukan untuk
trafik multicast dimulai dari 224.0.0.0 sampai 239.255.255.255 kelas
D.
Konsepnya
seperti ini apabila server (pengirim) ingin melakukan transfer data
dengan metode multicast, maka data tersebut haruslah melewati alamat
multicast kelas D ini. Sedangkan yang menerima paket data tersebut,
tergantung siapa saja yang berlangganan multicast.
Ada
beberapa hal yang mungkin saja menyebabkan multicast bisa sama
buruknya dengan broadcast meskipun bisa dikatakan multicast itu lebih
keren dibanding trafik lainnya. Jika saat kita mengimplementasikan
jaringan ini secara tidak tepat.
- Ethernet semua host di sebuah LAN termasuk ke dalam teknologi jaringan broadcast multiaccess. Misalnya ada sebuah pesan multicast, frame paket data yang dikirimkan akan tetap dibaca namun mereka akan secepatnya mendisscard paket tersebut.
- Tidak menghemat bandwith di jaringan LAN.
- Salah satu port di konfigurasi passive update table routing, mungkin bisa saja menghemat bandwith namun akan membuat celah di sistem keamanannya.
Maka
dari itu untuk membangun sebuah jaringan dengan arsitektur baik
multicast maupun broadcast haruslah memahami masing-masing arsitektur
tersebut. Karena kedua trafik ini nantinya akan sering kita
implementasikan pada saat melakukan routing maupun switching.
- Anycast
Sekarang
kita masuk ke pembahasan trafik anycast. Berarti bahwa pembahasan
trafik yang berjalan di Ipv4 sudah selesai. Karena anycast hanya ada
dan hanya satu-satunya di Ipv6.
Konsep
dasar anycast hampir sama dengan multicats.
Gambar
3.4
Jika
dilihat dari ilustrasi trafik di atas, terlihat bahwa Server A akan
mengirimkan sebuah packet kepada Server yang memiliki alamat 3200::6.
Ilustrasi tersebut mengambarkan bahwa ada 2 buah server yang memiliki
alamat IP 3200::10. Yaitu server A dan server B.
Packet
tersebut akan tetap terkirim kepada satu host saja. Entah itu server
B maupun server C. Namun router akan menentukan jalur pengirimannya
dengan aturan routing di seluruh router di internet dan akhirnya ia
menentukan akan mengirimkan packet data ke server B dengan melewati
R2.
Kita
akan lebih mudah memahami konsep ini apabila kita juga sudah paham
betul tentang subnetting, namun di sini saya tidak akan membahas
subnetting meskipun itu termasuk materi CCNAv3 karena saya yakin
bahwa kalian juga sudah memahami subnetting tersebut. Oke kita
lanjutkan ke pemahaman Arsitektur Jaringan Komputer yang akan kita bahas di postingan berikutnya... See You.. !!
Advertisement
EmoticonEmoticon