-->

Arsitektur Jaringan Komputer

- Januari 08, 2018
advertise here
advertise here

Bagaimana dengan Arsitektur Jaringan ?

Sebelumnya di bagian Macam-macam Jaringan (berdasarkan fungsi) sedikit saya singgung tentang arsitektur jaringan. Arsitektur jaringan ini terbagi menjadi beberapa jenis, diantaranya :

  1. Point-to-Point
Banyak yang mengatakan point-to-point ini hampir sama atau malah disamakan dengan konsep peer-to-peer. Namun faktanya itu berbeda, meski saya belum bisa bilang bahwa itu salah. Kita coba definisikan lebih dalam lagi tentang kedua hal ini.

Peer-to-peer
Sistematis jaringan ini sama hanya dengan komunikasi 2 buah laptop yang terkoneksi dengan kabel UTP secara langsung.

Gambar 3.5

Namun dalam arsitektur peer-to-peer lebih merujuk kepada layer application. Bisa kita bilang bahwa kedua Laptop (Laptop A dan Laptop B) dapat saling terhubung dan saling berbagi file / sharing file. Seperti inilah yang bisa kita bilang jaringan peer-to-peer.

Point-to-point
Sistematis jaringan sama saja pada sistem jaringan peer-to-peer, namun lebih spesifiknya ia berjalan di layer data link. Seperti halnya kedua laptop tersebut terhubung secara langsung dengan kabel UTP. Ini lah yang disebut dengan point-to-point.
Kesimpulannya perbedaan antara peer-to-peer dengan point-to-point adalah jika peer –to-peer lebih meruju kepada lapisan aplikasi yakni aplikasi apa yang berjalan di jaringan tersebut namun jika point-to-point lebih kepada perangkat atau media transmisi dengan kata lain merujuk kepada layer data link. Karena perangkat yang menggunakan point-to-point terhubung secara langsung.

  1. Broadcast
Arsitektur selanjutnya adalah broadcast. Seperti sebelumnya telah saya bahas sedikit tentang trafik broadcast. Broadcast terjadi ketika ada sebuah perangkat mengirimkan packet data kepada sebuah segment dan setiap perangkat yang ada di dalam segment tersebut akan menerima packet data itu.

Gambar 3.6

Dan sekarang berapakah banyaknya collision domain dan broadcast domain yang terjadi ? simpan dulu oertanyaan tersebut di benak kalian..

Ok.. Untuk menjawab pertanyaan tersebut kita pahami dulu apa itu collision domain dan broadcast domain ? lalu bagaimana bisa kita mengetahui jumlah keduanya ?

Collision Domain
Sebenarya collision domain merupakan sebuah kondisi sederhana yang terjadi saat kita mengirimkan sebuah frame ke perangkat jaringan lainnya melewati perangkat hub/switch yang menyebabkan frame tersebut harus terhenti sejenak agar bisa menyesuaikan waktu serta kondisi dengan frame dari pengirim lainnya. Sederhananya seperti ini, kita ilustrasikan saja menggunakan perangkat hub yang memiliki collision domain dan broadcast domain satu saja.

Gambar 3.7

Jika saat PC 1 mengirimkan sebuah packet frame kepada IP 10.10.10.2/24 yakni PC 2. Maka frame tersebut harus melewati perangkat HUB terlebih dahulu, namun dikarenakan perangkat HUB memiliki sifat half duplex, yakni pengiriman data searah tanpa memperdulikan data tersebut terkirim atau tidak. Pada akhirnya menyebabkan frame tersebut terus dikirim tanpa henti. Namun, dalam sebuah jaringan misalnya seperti pada gambar 3.7, tidak mungkin hanya satu PC saja yang mengirimkan data yang diformat dalam bentuk frame, akan ada lebih dari satu PC yang mengirimkan data melewati hub tersebut, hal ini mengakibatkan terjadinya tabrakan data yang dikirim dalam waktu bersamaan. Kondisi inilah yang disebut dengan collision domain.

Untuk mengatasi hal tersebut, munculah protokol CSMA/CD (Carrier Sense Multiaccess with Collision Domain), protokol inilah yang akan mengontrol setiap packet frame yang dikirimkan oleh end-device agar tidak terjadi collision/tabrakan.

  • Carrier Sense : Port hub akan melakukan listening wire (pemeriksaan/sesi membaca kondisi) apakah ada sebuah frame yang dikirimkan melalui port tersebut.
  • Multiaccess : selanjutnya apabila ada frame yang terdeteksi, maka setiap perangkat yang terhubung akan menerima sebuah sinyal (sebuah sinyal yang mengakibatkan pengiriman atau penerimaan data terhenti) dan hub akan menentukan satuan waktu (clock) secara acak kepada setiap perangkat end-device untuk waktu lama pengiriman packet data.

Kita gambarkan begini, pada suatu waktu secara bersamaan PC 1, PC 2, dan PC 3 mengirimkan packet data dengan tujuan mereka masing-masing. Saat itu juga CSMA/CD mendeteksi adanya frame yang masuk dan ingin melewati perangkat miliknya (hub), lalu ia akan menentukan urutan giliran serta waktu lama setiap perangkat dapat mengirimkan packet data. Penentuan waktu interval setiap end-device nantinya akan berbeda, hal ini terjadi karena ukuran frame dari setiap perangkat pengirim berbeda-beda.

Setelah penentuan waktu selesai, maka PC yang mendapat giliran mengirimkan frame pertama kali bisa melewati hub hingga sampai tujuan dengan selamat sampai batas waktu miliknya. Jika PC tersebut tetap tidak dapat mengirim frame yang pertama, PC tersebut diberi kesempatan percobaan 10 kali lagi hingga frame terkirim, namun jika tetap saja gagal akan terjadi request time out dan akan dilanjutkan pengiriman frame oleh PC lain.

Broadcast Domain
Broadcast domain terjadi ketika sebuah perangkat jaringan mengirimkan data (frame) keseluruh port yang dimilikinya tanpa memperdulikan perangkat yang koneksi ke port-port tersebut mau menerima data yang dikirimkan. Hal ini terjadi sangat jelas di perangkat switch. Gambaran singkatnya seperti ini :
Gambar 3.8
Saat client PC 1 mengirimkan packet frame menuju alamat IP 10.10.10.2, paket tersebut harus melewati perangkat switch terlebih dahulu. Namun, berbeda dengan HUB yang dapat langsung melewatkan frame dari pengirim ke penerima secara langsung. Switch tidak dapat melewatkan frame tersebut secara langsung, karena di switch MAC Address dari setiap perangkat yang terkoneksi dengannya tidak langsung tercatat di tabel MAC jika perangkat tersebut sebelumnya belum pernah melewatkan data melalui dirinya.

Untuk itu, saat ada paket frame dari PC 1, switch akan mencatat MAC milik PC 1, lalu ia akan membroadcast frame tersebut kepada seluruh port ethernet yang aktif miliknya, kecuali port asal frame. Dengan tujuan mengetahui siapa pemilik IP 10.10.10.2, karena pada frame tersebut ada header IP dst. 10.10.10.2/24.
Gambar 3.9

Setelah ada sebuah perangkat yang menjawab bahwa ia pemilik IP 10.10.10.2, maka switch akan mencatat MAC address milik perangkat tersebut. Dan kemudian akan mulai melewatkan frame yang sebelumya dikirimkan oleh PC 1 ke PC 2 (pemilik IP 10.10.10.2).

Seperti itulah konsep collision domain dan broadcast domain.

  1. NBMA (Non Broadcast Multi Access)
Oke, pembahasan kita selanjutnya adalah Non Broadcast Multiaccess. Lalu apa itu ? Pertama kita jabarkan dahulu satu persatu dari kata Non Broadcast dan Multiaccess.
  1. Broadcast : Ini sudah kita bahas sebelumnya, contoh dari broadcast adalah ethernet. Sedangkan Non Broadcast adalah teknologi jaringan seperti frame relay, X.25, atau ATM (Asynchronous Transfer Mode). Non Broadcast ini artinya tidak memiliki kemampuan untuk melakukan broadcast frame.

  1. Multiaccess : Sama seperti ethernet yang membentuk sebuah segment, berarti jaringan ini memiliki kemampuan untuk menghubungkan beberapa perangkat ke satu segment yang sama. Bisa dikatakan hampir sama dengan point-to-multipoint, untuk lebih jelasnya perhatikan ilustrasi gambar berikut ini :

Gambar 4.0

Dalam ilustrasi diatas bisa kita lihat, alur trafik data dari BTS 1 ke BTS 2 atau BTS 3 (garis biru). Terlihat bahwa data yang dikirimkan BTS 1 ke BTS 2, harus melewati sebuah cloud. Cloud itu maksudnya adalah lambang dari teknologi WAN (switch frame relay) yang berfungsi sebagai perantara. Namun, meski trafik data dari BTS 1 ke BTS 2 atau BTS 3 melewati cloud, trafik data yang dikirimkan tidak bisa dengan cara membroadcastnya ke semua link yang terbuka.

Data yang dikirimkan harus secara individu, contohnya dari BTS 1 ke BTS 2, lalu sebaliknya dan dari BTS 1 ke BTS 3 dan sebaliknya juga. Bisa dibilang alur trafik ini adalah point-to-point.

Ada yang menyebutkan bahwa komunikasi antar router satu dengan router lainnya itu point-to-multipoint, namun itu sebenarnya salah. Karena point-to-multipoint harus ada sebuah perantara di kedua titik (pengirim dan penerima). Kecuali jika router tersebut difungsikan sebagai frame relay.

Sebenarnya NMBA ini merupakan teknologi yang bisa dibilang jadul, namun hal ini perlu juga kita pahami karena saat kita mengimplementasikan routing pada jaringan yang memiliki karakteristik seperti ini butuh penanganan yang spesial.

Contoh saja ketika kita menerapkan EIGRP pada jaringan seperti ini, butuh spit-horizon issue.

Oke, untuk pembahasan Basic Networking kita selesai. Untuk melanjutkan ke tahap selanjutnya lebih baik pahami betul apa yang telah kita pelajari sebelumnya karena pondasi-pondasi ini sangat sulit dipahami dan sulit untuk menuju ke pembahasan yang lebih advance lagi di postingan berikutnya...

Sekian... See You... !!
Advertisement advertise here


EmoticonEmoticon

 

Start typing and press Enter to search